Asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa. Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif.
Asesmen diagnostik non-kognitif
Tujuan asesmen diagnostik non-kognitif adalah:
- Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa
- Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
- Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
- Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat siswa
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah:
Persiapan. Contoh:
Siapkan alat bantu berupa gambar-gambar yang mewakili
Buat daftar pertanyaan kunci mengenai aktivitas siswa
Pelaksanaan. Contoh: Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah serta menjelaskan aktivitasnya, bisa dengan cara bertutur langsung (bercerita), menuliskannya, atau melalui gambar.
Pelaksanaan dapat dilakukan dengan strategi tanya-jawab:
- Memastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami
- Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan jawabannya
- Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan
Tindak Lanjut
- Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi empat mata
- Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa serta orang tua bila diperlukan
- Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal pembelajaran
Asesmen diagnostik kognitif
Tujuan asesmen diagnostik kognitif adalah:
- Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
- Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa
- Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah:
Persiapan & Pelaksanaan
Kebudayaa
Buat jadwal pelaksanaan asesmen
Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:
- 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
- 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
- 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah (sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang)
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang belajar di rumah
Tindak Lanjut
Lakukan pengolahan hasil asesmen
Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak paham”
Hitung rata-rata kelas
Bagi siswa menjadi tiga kelompok:
Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP sesuai fasenya
Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi
Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan
Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata kemampuan siswa
Ulangi proses diagnosisini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan strategi yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Baca juga asesmen formatif-sumatif
Untuk lebih jelasnya bisa melihat video berikut ini
Video ini akan membahas bagaimana melibatkan murid secara aktif dalam pelaksanaan asesmen. Dengan begitu murid terlibat sepenuhnya dalam merancang rencana belajar, memantau proses belajarnya, dan melakukan refleksi atas proses yang dijalaninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar