Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
kita dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, di antaranya:
Bersifat lintas disiplin (Tidak terikat pada satu mata pelajaran).
Merupakan model pembelajaran yang melibatkan murid dalam proses mengamati dan memikirkan solusi terhadap pemasalahan di lingkungan sekitarnya.
Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning).
Memiliki perbedaan dengan pembelajaran berbasis projek di program intrakulikuler dalam hal fleksibilitas struktur pembelajaran.
Bertujuan menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila (bukan untuk mencapai CP Bidang Studi).
Hal-hal yang perlu diketahui mengenai projek penguatan Profil Pelajar Pancasila
Dilaksanakan setiap tahun di semua tingkatan kelas.
Total alokasi waktu projek di jenjang dasar, menengah, diksus, dan kejuruan adalah 20-30% dari keseluruhan total JP dalam satu tahun, sementara di PAUD alokasi kegiatan projek dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. (Projek di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional.)
Tema-tema projek sudah ditentukan oleh pemerintah. Berangkat dari tema tersebut, sekolah dapat mengembangkan topik spesifik yang sesuai dengan konteks kebutuhan.
Sekolah berwenang untuk merancang alokasi waktu kegiatan projek dan menyusun tim kepanitiaan yang akan memfasilitasi kegiatan projek.
Pemerintah menyediakan beragam contoh modul projek. Pada tahap awal guru diharapkan dapat mengadaptasi modul tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah, sementara pada tahap lanjutan guru diharapkan dapat merancangnya secara mandiri.
Dalam 1 tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila
dilakukan sekurang-kurangnya:
PAUD
2 projek dengan 2 tema berbeda di jenjang PAUD
Umum & Diksus
2 projek dengan 2 tema berbeda di SD/MI
3 projek dengan 3 tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X
2 projek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA
SMK
3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas X
2 projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas XI
1 projek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. (Kelas XIII pada SMK program 4 tahun tidak mengambil projek penguatan profil pelajar Pancasila.)
Tahapan Pelaksanaan Projek | Setidaknya terdapat 6 tahapan pelaksanaan projek yang bisa dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi sekolah (Terutama untuk jenjang PAUD).
Asesmen Projek
Hal-hal yang perlu diketahui mengenai asesmen projek penguatan Profil Pelajar Pancasila
Memiliki variasi bentuk asesmen (formatif dan sumatif) serta instrumen asesmen (lembar ceklis, rubrik, catatan pengamatan, tes, dan sebagainya).
Penekanan pada asesmen performa/kinerja.
Asesmen akhir berupa rubrik dengan 4 kriteria: Mulai Berkembang, Berkembang, Berkembang sesuai Harapan, Sangat Berkembang
Rumusan kompetensi yang menjadi tujuan ditempatkan dalam kriteria “Berkembang Sesuai Harapan”.
Perlu diperhatikan keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek.
Pada jenjang PAUD, pelaporan hasil belajar tidak terpisah dengan rapor kelas. Sementara pada jenjang lainnya pelaporan hasil belajar terpisah dengan rapor intrakurikuler.
Sumber: Modul Projek Kandi Sekarwulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar